Microsleep merupakan keadaan singkat di mana otak secara tidak sengaja mengalami tidur atau istirahat meskipun tubuh tetap terjaga.
Mengutip WebMD, microsleep mengacu pada episode tidur yang berlangsung kurang dari 30 detik, dan seringkali Anda tak menyadarinya.
Dilansir dari Cleveland Clinic, penyebab umum microsleep adalah mengantuk dan kurang tidur.
Gangguan tidur yang menyebabkan kurang tidur atau rasa kantuk yang berlebihan tampaknya paling mungkin terkait dengan microsleep.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membuat kesimpulan pasti tentang hubungan antara gangguan tidur dan microsleep.
Tanda-tanda Tubuh Kelebihan Gula: Mudah Merasa Lapar hingga Kelelahan Lantas bagaimana cara mencegah microsleep saat berkendara? 1.
Tidur yang cukup Menurut seorang pakar tidur, Samuel Gurevich, salah satu langkah untuk mencegah microsleep yaitu memastikan untuk tidur yang cukup sebelum melakukan perjalanan jarak jauh.
Saran Pakar untuk Bawa Anak Berkendara, Jangan Abaikan Keamanan “Jangan berkendara jauh jika Anda kurang tidur.
Atur ulang jadwal Anda dan selesaikan waktu tidur Anda terlebih dahulu.
Begitu banyak orang terluka atau lebih buruk karena fenomena ini,” kata Gurevich dikutip dari Cleveland Clinic.
Tidur yang cukup sebelum melakukan perjalanan jauh ditujukan agar tubuh dan otak dalam kondisi yang optimal ketika berkendara.
Kemudian, Anda juga akan siap untuk menanggapi situasi yang mungkin terjadi di jalan.
2.
Berhenti jika merasa mengantuk atau lelah Selain itu, Gurevich juga mengatakan untuk mengenali saat tubuh Anda merasa lelah dan berusaha untuk tidak menghindarinya ketika di perjalanan.
“Konsekuensinya bisa sangat parah.
Anda berpotensi membahayakan keselamatan orang lain, termasuk keselamatan Anda sendiri.
Jika Anda lelah saat mengemudi, cari tempat yang aman untuk menepi untuk tidur siang sebentar untuk menyegarkan diri,” saran Gurevich.
Jika Anda merasa sangat mengantuk dan kesulitan untuk tetap terjaga, berhentilah di tempat yang aman untuk beristirahat sejenak atau bahkan tidur sejenak jika memungkinkan.
Terlebih bila perjalanan Anda cukup jauh, beristirahatlah setiap dua jam sekali selama 15-20 menit agar otak dan tubuh Anda bisa beristirahat sejenak.
3.
Konsumsi kafein yang cukup dan hindari obat yang merangsang kantuk Minum secangkir kopi atau minuman berkafein lainnya dapat membantu Anda tetap terjaga.
Namun, pastikan untuk tidak mengonsumsi terlalu banyak kafein, karena dapat menyebabkan kelelahan yang lebih buruk saat efeknya hilang.
Gurevich juga merekomendasikan untuk tidak terlalu mengandalkan kafein sebagai stimulan agar Anda tetap terjaga ketika berkendara.
Dia juga menyarankan untuk menghindari obat dan zat yang membuat mengantuk, termasuk alkohol, sebelum periode di mana Anda harus waspada.
4.
Ngobrol dengan penumpang Mengobrol atau berbicara dengan penumpang dapat membantu Anda tetap terjaga dan fokus pada perjalanan Anda.
Namun, pastikan untuk tidak terlalu terlibat dalam percakapan yang dapat memecah konsentrasi Anda di jalan.
Perlu untuk diketahui bahwa keamanan dan keselamatan merupakan prioritas utama saat berkendara dan menghindari terjadinya microsleep sangatlah penting.
Pilihan Editor: Penyebab Tertidur Microsleep, Apakah hanya karena Kurang Tidur Malam?